Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Bandros Sukabumi
Bandros adalah makanan berupa kue yang umumnya berbahan utama
tepung terigu, telur, mentega, gula, dan parutan kelapa. Meski terbuat dari
adonan yang sederhana, tapi saat dikunyah sangat terasa lembut dan gurih,
membuat makanan ini sangat banyak
pengggemarnya.
Asal usul dari kue Bandros sendiri
dimulai sejak adanya pengaruh pemerintahan Hindia Belanda yang pada tahun
1900-an memperkenalkan penggunaan tepung terigu di daerah Jawa Barat. Keberadaan pangan berbahan dasar terigu hanya
dapat dikonsumsi oleh para bangsawan dan para masyarakat yang kaya raya. Gagasan munculnya pembuatan kue Bandros
adalah untuk masyarakat kelas bawah dapat menikmati kue dengan harga terjangkau
dari bahan baku beras. Bahan baku beras ini adalah sumber utama makanan pokok
di masyarakat orang Sunda di Jawa Barat. Upaya meringankan masyarakat dalam
mengkonsumsi tepung terigu dan beras yang juga cukup mahal, memunculkan ide membuat Kue Bandros dengan ukuran yang kecil-kecil dari bahan
dasar tepung berasdan beras ketan dengan penambahan kelapa parut, garam, gula
pasir, minyak kelapa terutama untuk sarapan pagi. Hal itu juga mengapa kudapan
ini pada jaman dahulu hanya beredar dijual hanya pagi hari, lebih nikmat bila
didampingi air minum teh.
Pembuatan
Bandros
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
membuat bandros antara lain tepung beras, santan, daun pandan, garam, kelapa
parut kasar, telur yang dikocok, air dan gula pasir. Pertama-tama, sebagian
tepung beras, santan, daun pandan dan garam direbus bersama-sama sambil diaduk
hingga mengental. Kedua, adonan yang sudah mengental tersebut dicampurkan
dengan sebagian tepung beras sisa dan kelapa parut yang sudah diaduk
sebelumnya. Sambil diaduk, kita dapat memasukkan telur yang sudah dikocok dan
air sedikit-sedikit sambil terus diaduk secara rata.
Ada bandros yang sudah terkenal di
sukabumi yaitu Bandros Atta tempatnya hanya di emperan toko, luasnya kurang
lebih 1,5 x 3 meter persegi. Untuk duduk disekitarnya, hanya tersedia empat
bangku kayu sepanjang satu meteran, serta bebrapa pasang bangku plastik
sekadarnya. Tapi walaupun hanya berjualan diemperan toko, setiap harinya tidak
kurang dari 100 pelanggan singgah untuk menghangatkan badan Bandros Atta ini.
Bandros Atta, selain terkenal karena kekhasan rasa dari resep Bandrosnya, juga
menjadi legendaris karena tempat itu sudah buka dari tahun 1950-an oleh Mbah
Atta. Dan saat ini sudah generasi ketiga yang meneruskan usaha rintisan Mbah
Atta itu. Menu Bandros Atta yang ditawarkan bermacam-macam, seperti bandros
rasa vanilla, cokelat, strawberi dan keju. Bandros Atta juga menjual beberapa
minuman sebagai pelengkap kudapan, seperti teh, kpi, susu, air jeruk, dan stmj.
Selain bandros, menu yang menjadi best seller ditempat ini adalah telur ayam
kampung setengah matang yang disajikan dengan garam dan merica. Menu ini
menjadi menu kedua yang paling banyak dipesan setelah bandros.
Posting Komentar