Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Bandros Sukabumi

2 minute read

 


Bandros adalah makanan berupa kue yang umumnya berbahan utama tepung terigu, telur, mentega, gula, dan parutan kelapa. Meski terbuat dari adonan yang sederhana, tapi saat dikunyah sangat terasa lembut dan gurih, membuat makanan ini sangat banyak pengggemarnya.

 

Asal usul dari kue Bandros sendiri dimulai sejak adanya pengaruh pemerintahan Hindia Belanda yang pada tahun 1900-an memperkenalkan penggunaan tepung terigu di daerah Jawa Barat.  Keberadaan pangan berbahan dasar terigu hanya dapat dikonsumsi oleh para bangsawan dan para masyarakat yang kaya raya.  Gagasan munculnya pembuatan kue Bandros adalah untuk masyarakat kelas bawah dapat menikmati kue dengan harga terjangkau dari bahan baku beras. Bahan baku beras ini adalah sumber utama makanan pokok di masyarakat orang Sunda di Jawa Barat. Upaya meringankan masyarakat dalam mengkonsumsi tepung terigu dan beras yang juga cukup mahal,  memunculkan ide membuat Kue Bandros  dengan ukuran yang kecil-kecil dari bahan dasar tepung berasdan beras ketan dengan penambahan kelapa parut, garam, gula pasir, minyak kelapa terutama untuk sarapan pagi. Hal itu juga mengapa kudapan ini pada jaman dahulu hanya beredar dijual hanya pagi hari, lebih nikmat bila didampingi air minum teh.

 

Pembuatan Bandros

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat bandros antara lain tepung beras, santan, daun pandan, garam, kelapa parut kasar, telur yang dikocok, air dan gula pasir. Pertama-tama, sebagian tepung beras, santan, daun pandan dan garam direbus bersama-sama sambil diaduk hingga mengental. Kedua, adonan yang sudah mengental tersebut dicampurkan dengan sebagian tepung beras sisa dan kelapa parut yang sudah diaduk sebelumnya. Sambil diaduk, kita dapat memasukkan telur yang sudah dikocok dan air sedikit-sedikit sambil terus diaduk secara rata.

 

Setelah adonan jadi, kita dapat memasukkan adonan ke dalam cetakan yang sudah dipanaskan. Cetakan bandros serupa dengan cetakan kue pukis. Kita dapat menambahkan variasi seperti cokelat, keju dan lain-lain setelah kita memasukkan adonan tadi ke dalam cetakan. Setelah menambahkan variasi tersebut, adonan bandros ditutup dan dibiarkan hingga matang sehingga kita bisa mengeluarkan kue bandros yang sudah jadi dan disajikan dengan taburan gula pasir.

 

Ada bandros yang sudah terkenal di sukabumi yaitu Bandros Atta tempatnya hanya di emperan toko, luasnya kurang lebih 1,5 x 3 meter persegi. Untuk duduk disekitarnya, hanya tersedia empat bangku kayu sepanjang satu meteran, serta bebrapa pasang bangku plastik sekadarnya. Tapi walaupun hanya berjualan diemperan toko, setiap harinya tidak kurang dari 100 pelanggan singgah untuk menghangatkan badan Bandros Atta ini. Bandros Atta, selain terkenal karena kekhasan rasa dari resep Bandrosnya, juga menjadi legendaris karena tempat itu sudah buka dari tahun 1950-an oleh Mbah Atta. Dan saat ini sudah generasi ketiga yang meneruskan usaha rintisan Mbah Atta itu. Menu Bandros Atta yang ditawarkan bermacam-macam, seperti bandros rasa vanilla, cokelat, strawberi dan keju. Bandros Atta juga menjual beberapa minuman sebagai pelengkap kudapan, seperti teh, kpi, susu, air jeruk, dan stmj. Selain bandros, menu yang menjadi best seller ditempat ini adalah telur ayam kampung setengah matang yang disajikan dengan garam dan merica. Menu ini menjadi menu kedua yang paling banyak dipesan setelah bandros.